Pemberdayaan Diri Saat Kehamilan

0

 

Hamil adalah salah satu pengalaman biologis perempuan yang dijalani selama kurang lebih 9 bulan. Kondisi ini memberikan perubahan secara fisik atau psikis kepada perempuan. Perubahan secara fisik sangat terlihat jelas pada perut yang dari bulan ke bulan semakin membesar. Hal ini sangat menyulitkan perempuan untuk melakukan beberapa aktivitas seperti jongkok, tengkurap, duduk, dsb. Beberapa aktivitas tersebut dilakukan dengan susah payah oleh perempuan. Perubahan secara psikis terjadi karena ada perubahan hormon di dalam tubuh perempuan sehingga menyebabkan emosi tidak stabil.

 

Kendati banyak perubahan dan kesulitan yang dialami oleh perempuan selama kehamilan ini, ada beberapa pemberdayaan diri yang bisa dilakukan. Memberdayakan diri artinya mempersiapkan diri untuk mengalami proses kehamilan dan proses melahirkan yang lebih nyaman, aman, tenang, dan membahagiakan. Kita tahu, pengalaman hamil dan melahirkan adalah pengalaman menuju hidup dan mati. Namun pengalaman itu adalah pengalaman lama. Kita bisa mengubahnya. Dunia kesehatan  sedang mencoba mengubah stigma tersebut.

Lalu, apa pemberdayaan diri yang aku lakukan?

Pertama, tentu saja membaca buku anti panik mempersiapkan kehamilan. Di dalamnya terdapat informasi bagaimana mempersiapkan kehamilan, gejala yang terjadi pada trimester satu - tiga, gejala yang muncul pasca melahirkan dll. Selain itu, aku juga ngikutin ig @bidankita, satu ig yang memberikan edukasi pada ibu-ibu hamil. Ig ini milik bidan Yesie Aprilia. Ia punya klinik di Klaten. Nah dari ig ini aku dapat berbagai macam informasi soal pemberdayaan diri apa saja yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk mempersiapkan kelahiran yang minim trauma, minim rasa sakit, dan membahagiakan.

Kedua, aku ambil kelas privat prenatal yoga di Mifabhavana. Masa pandemi ini sangat menguntungkanku karena Mifabhavana menyediakan kelas privat di rumah klien. Dengan harga yang terjangkau (menurutku dan suami), kami putuskan ambil kelas ini. Aku mulai prenatal yoga di trinester dua, saat usia kandungan 25 minggu. Aku tidak tahu misal tidak pandemi, mungkin aku harus datang ke Mifabhavana langsung yang jaraknya jauh dari rumahku ini. Aku belajar Prenatal yoga ini selama 6 kali pertemuan, setiap pertemuan satu jam setengah. Aku diajak untuk relaksasi, afirmasi positif ke seluruh anggota tubuhku dan janinku, melakukan gerakan yoga yang dapat memaksimalkan posisi bayi dan membuka panggul, konsultasi soal kehamilan, belajar nafas perut, dan belajar mengejan. Jadi salah satu tempat belajar dan bertanyaku adalah instruktur yoga yang sekaligus seorang bidan. Lalu setelah beres 6 kali pertemuan aku yoga sendiri di rumah. Durasi yogaku berkisar 30-60 menit tanpa ada meditasi atau relaksasi dulu, juga tanpa latihan nafas. Biasanya latihan nafas dan meditasi aku ambil waktu lain, misal sebelum tidur.

Manfaat yang aku dapetin setelah yoga ini, aku nggak mengalami bengkak di kaki atau anggota tubuh lain, gak ada sakit pinggang dan punggung, semua anggota tubuhku baik-baik saja. Keluhannya cuman satu pegel telapak kaki dan tangan saat bangun tidur. Keluhan itu biasanya sembuh kalau aku sudah beraktivitas. Misal jalan kaki, cuci piring, dll.

Ketiga, perenium massage. Nah perenium massage ini bermanfaat untuk melenturkan otot2 vagina. Bisa dilakukan oleh profesional atau suami. Kalau aku, aku minta bantuan profesional dulu, setelah itu massage peranium sama suami. Biasanya kami lakukan induksi alama dulu, lalu lanjut perenium massage. Rasanya ulala banget. Ada nyeri, ada linu, ada efek tarikan ke perut, ke payudara, bahkan sampai kepala. Luar biasa nano-nano rasanya.

Keempat, power walk. Nah kalau ini, hal yang sangat tidak rutin aku lakukan. Sebelum tahu konsep power walk aku jalan-jalan santai gitu sama suami di pagi hari. Nah setelah tahu konsepnya bahwa power walk itu adalah jalan cepat, bukan jalan santai, biasanya aku lakukan di belakang rumah, teras rumah, atau bahkan di dalam rumah. Kalau bosen biasanya aku jalan-jalan ke ISI untuk power walk di sana sekaligus melakukan beberapa gerakan yoga. Yang paling dicari di ISI sih sebenarnya tangga supaya aku bisa latihan naik turun tangga. Aktivitas ini bagus banget untuk memperkuat otot panggul dan membukanya. Tapi memasuki usia 35 minggu ke atas, power walk sudah sangat jarang aku lakukan. Karena baru 15 menit jalan cepat sudah ngos-ngosan, mudah lelah, dan perut sering kencang. Jadi hal yang rutin aku lakukan di usia 35 minggu keatas adalah yoga.

Kelima, massage payudara. Massage payudara ini untuk memperlancar keluarnya ASI. Massage payudara bisa dilakukan sendiri di saat mandi atau di waktu khusus. Pengalamanku pijat payudara saat mandi sembari memberikan afirmasi positif. Pernah juga mengambil waktu khusus di pagi hari. Caranya kompres payudara dengan air hangat. Lalu lakukan pijatan memutar sembari menekan. Tutorial lengkapnya bisa lihat di youtube ya. hehehe. Alhamdulillah, di pemeriksaan kehamilan yang ke 37 minggu, payudaraku sudah ada ASInya dan siap menyusui saat bayiku lahir. Semoga lancar. Amin.

Nah itulah kira-kira pemberdayaan diri yang aku lakukan selama ini. Dengan usaha yang aku lakukan, besar harapanku dapat melahirkan normal/spontan, aman, nyaman, sehat, selamat, bahagia, minim trauma, dan minim rasa sakit.  Mohon doanya ya...

 

Yogyakarta, 3 Mei 2021

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !