Saya masih menunggumu walaupun saya tahu kau datang
bukan untuk menjengukku.
Tapi aku masih setia menunggumu, kok. Masih akan
membukakan pintu dan duduk bersama di ruang tamu.
Saya tahu, kau sedang berusaha mengeluarkan undangan
hari bahagiamu dari tasmu kan?
Benarkah kau akan datang mengundangku?
Sepertinya saya terlalu percaya diri
Ah, sudah lama saya menunggu sejak berseliweran
foto-foto bahagia dari romanmu
Berwarna apa undangan hari bahagiamu? Merah?
Tentu kau tak pernah tahu warna kesukaan saya
Yah, sudahlah. Saya telah memilih bahagia dengan cara
saya sendiri.
-La, esok malam malaikat-malaikat kecil menunggumu di
tempat biasa. Bersiaplah menjemput tawa bersama mereka. Setialah menunggu
sepaket bahagia dari Tuhan-
[Gusti, ijinkan aku berkumpul dengan para ilmuwan dan
sastrawan. Jadikanlah aku menjadi satu diantara para ilmuwan dan para sastrawan
itu]
Pergantian
hari, 16 April 2015