Bukan Mengkhianati Tapi Ini Rencana Tuhan

0


Ini adalah empat bulan terhebat di tahun 2015. Di saat semua rancana di luar kendali saya. Berniat khusyuk mempelajari bahasa Inggris di salah satu lembaga bahasa yang bagus di Yogyakarta, tapi ternyata Tuhan menghendaki saya untuk istirahat sejenak, pulang ke Ciamis untuk merawat Bapak yang terkena musibah.

Semua perhatian saya curahkan kepada Bapak dan Mamah saya. Di saat yang bersamaan saya juga harus mengikuti tes beasiswa bahasa Inggris di Jatim, meninggalkan kursus bahasa saat saya sedang semangat belajar. Namun, ah saya abaikan saja. Sembari terus meyakini ada ribuan jalan untuk mencapai mimpi saya. Tidak hanya satu. Sementara Bapak dan Mamah saya hanya satu. Saya lebih memilih yang satu daripada yang banyak  (kutipan dari film 3 Idiot melalui Nafisah)
Bayangan sekolah S2 pun selalu mengikuti saya. Beragam kegiatan-kegiatan di Yogyakarta pun selalu melintas di benak saya. Namun tahukah ternyata Tuhan sedang membantu meraih mimpi saya yang lain: Membuat perpustakaan gratis untuk anak-anak. Nah, tangan Tuhan sedang bekerja untuk itu saat ini.  
Sudah dua minggu saya bergerak untuk mewujudkan ini. Tidak hanya berjuang untuk mengadakan buku-buku anak, tapi saya harus mengajak anak-anak dulu untuk mencintai buku-buku. Agar kelak jika sudah banyak buku banyak juga yang baca.
Nah, saya tidak pernah tahu hal ini akan terjadi di tahun ini. Seandainya saya tahu, barangkali ceritanya akan lain. Termasuk cerita dan keputusan saya di bulan sepuluh. Ah, seandainya... Barangkali saya tidak akan pernah ingin memenggal waktu. Dan kamu tetap ada di sini: di dada saya menjadi milik saya. Ah...
Menunda S2 bukan rencana saya. Tinggal lebih lama di Ciamis bersama Mamah dan Bapak sampai saya bertemu dan tertawa dengan para malaikat kecil juga bukan rencana saya. Ini rencana Tuhan. Kalau saya merencanakan ini dari dulu, pasti ceritanya akan lain. Termasuk ceritamu juga akan lain.
Sekarang, di kepala saya sedang bermunculan ide-ide untuk terus melejitkan kemampuan membaca para malaikat itu. Bukan saya mengkhianati rencana awal saya, tapi ini rencana Tuhan yang sedang saya terima dengan penuh syukur.
Selamat bahagia untu kamu. Saya selalu baik. Saya akan selalu bergerak, Insyaallah. Tuhan pasti mengirimkan paket bahagia untu saya. Saya akan setia menunggu.
Warungjati, 19 April 2015

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !