#3

0
"La, kamu stress?" tanya salah seorang temanku.
"Hm, biasa saja." jawabku.
"Tapi wajahmu tak dapat menutupi apa yang sedang kamu rasakan sekarang loh."
Aku hanya tersenyum saja. Lalu diam sejenak, lalu bercerita.
"Iya, akhir-akhir ini aku sedang banyak pikiran dan lelah. Satu minggu yang lalu, adikku datang dari Ciamis, untuk melaksanakan tes kesehatan  di UNY, dan aku langsung diperintahkan oleh Mamah untuk mengantarnya sekaligus mencari kos untuknya, aku laksanakan itu semua. Setelah tiga hari bersusah-susah, berputar-putar mencari kos yang cocok dengan kantong dan juga selera adikku, akhirnya aku dapatkan juga kos seharga 3,5 juta/tahun. Sebelumnya kami melihat-lihat kos yang seharga 4-5 juta, ada juga yang 2-2,4 juta. Dari sekian banyak kos yang kami kunjungi, hanya satu yang menarik hati dan tentunya menarik untuk kantong bapak dan mamahku. Malam Jum'atnya pemilik kosanku, mengumumkan bahwa kos akan naik menjadi 4,2 juta, yang sebelumnya sudah naik menjadi 3 juta dari harga 2,4 juta. Entah ini efek dari BBM naik atau tidak, yang pasti hal ini, membuat otakku berputar sepanjang malam dan siang. Berpikir bagaimana caranya supaya kos tidak naik, atau mencari solusinya. Solusi sementara adalah ngontrak bersama bu Nafis, adikku, dan temannya. Tapi mencari kontrakan tak semudah membalikkan telapk tangan. Susah minta ampun. Hari minggu kemarin, aku mengikuti pembekalan PPL-KKN integratif, setelah beberapa hari yang lalu berdesak-desakkan dan mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan ini. Pada hari inilah emosi semakin meletup-letup. Panitia PPL-KKN mengatakan bahwa kami: mahasiswa tarbiyah akan diberangkatkan ke lokasi ppl-kkn hari Sabtu.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !