katakan
padanya bahwa semua itu masalalu, masalalu yang tak akan pernah terulang lagi,
karena masa sekarang sudah menjadi miliknya dan milik kau, atau dengan kata
lain sudah menjadi milik kalian, bukan lagi milikku
Katakan
juga padanya, bahwa kau akan menulis puisi dan cerpen atau bahkan novel
tentangnya, atau juga tentang kalian, dan namanya akan selalu hadir dalam
setiap sajak-sajak yang kau kirim ke media-media, dan yang akan kau cetak di
beberapa penerbit, dan tenang saja, namaku tak akan pernah diingat orang karena
namanya dan namamu akan lebih banyak ditemui orang, sampai takkan ada lagi yang
mengingat karyamu yang berjudul “La”, mungkin saja sudah tidak akan ada lagi
yang menyimpan karyamu itu karena sudah tergantikan oleh karya-karya terbarumu
tentangnya, tentang perempuan yang kau cintai dan yang akan melahirkan anak-anakmu dari rahim
sucinya. Aku bukanlah apa-apa. aku hanya seorang perempuan yang berusaha baik
kepada semua orang.
Dan
katakan juga padanya, bahwa kita sudah
saling membenci, keadaan sekarang tidaklah sama dengan keadaan yang dulu,
begitupun tentang perasaan kita. sekarang yang ada hanyalah kepura-puraan, kita
akan pura-pura tersenyum, kita akan pura-pura bertegur sapa, kita akan pura-pura
bercerita, kita akan pura-pura diskusi, kita akan pura-pura betukar kabar, kita
akan pura-pura berkirim pesan, kita akan pura-pura baik, dan kita akan
pura-pura saling melupakan hal yang pernah membuatmu naik pitam. Begitulah
akhir dari suatu malam.
Maka
tidak ada lagi yang perlu dicemaskan. Hatimu sudah menjadi miliknya dengan
sepenuhnya dan seutuhnya. Dan akupun cukup tahu diri sebagai perempuan yang
berusaha berbuat baik kepada setiap orang.
Yogyakarta,
21 maret 2013
dan kita akan berpura-pura lupa pernah menyimpan rasa cinta yang sama -tambahan dari mba ira-
ReplyDeletebenar sekali....